Jika Ketuban Merembes: Apa yang Harus Dilakukan?

Kehamilan adalah momen yang penuh kegembiraan, tetapi juga seringkali disertai dengan berbagai pertanyaan dan kekhawatiran. Salah satu kondisi yang mungkin membuat ibu hamil cemas adalah ketika mengalami rembesan ketuban. Ketuban atau air ketuban adalah cairan yang mengelilingi bayi di dalam rahim, berfungsi untuk melindungi bayi dari benturan, menjaga suhu, dan memungkinkan bayi bergerak bebas untuk tumbuh kembang yang optimal. Merembesnya ketuban bisa menjadi tanda bahwa persalinan semakin dekat, namun juga bisa menandakan kondisi yang memerlukan perhatian medis segera. Memahami apa yang harus dilakukan saat ketuban merembes sangat penting untuk keselamatan ibu dan bayi.

Apa Itu Ketuban Merembes?

Ketuban merembes adalah keluarnya cairan dari vagina yang berbeda dari keputihan biasa atau urine. Cairan ini biasanya terasa hangat, bening atau sedikit keruh, dan memiliki bau yang khas (sering digambarkan seperti bau amonia atau bau amis). Berbeda dengan pecah ketuban yang biasanya terasa seperti aliran air yang deras, rembesan ketuban seringkali hanya berupa tetesan-tetesan kecil yang berkelanjutan.

Perbedaan Antara Rembesan Ketuban, Keputihan, dan Urine

Seringkali, ibu hamil mengalami kebingungan membedakan antara rembesan ketuban, keputihan, dan inkontinensia urine (mengompol). Berikut adalah beberapa perbedaan utamanya:

Untuk memastikan, Anda bisa melakukan tes sederhana di rumah. Gunakan pembalut wanita. Jika pembalut terasa basah tetapi tidak berbau urine, kemungkinan itu adalah ketuban. Jika warnanya berubah menjadi hijau atau kecoklatan, ini bisa menjadi tanda ada masalah pada bayi (mekonium dalam air ketuban) dan memerlukan penanganan segera.

Kapan Ketuban Merembes Terjadi?

Rembesan ketuban bisa terjadi kapan saja selama kehamilan, namun paling umum terjadi pada akhir trimester ketiga, yaitu mendekati minggu persalinan. Jika terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu, ini disebut sebagai ketuban pecah dini (KPD) dan memerlukan perhatian medis serius karena risiko infeksi dan komplikasi lainnya.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Ketuban Merembes?

Segera setelah Anda menyadari adanya rembesan ketuban, langkah paling penting adalah menghubungi tenaga medis profesional. Berikut panduan langkah demi langkah:

  1. Tetap Tenang: Meskipun bisa menimbulkan kekhawatiran, usahakan untuk tetap tenang. Panik tidak akan membantu.
  2. Hubungi Dokter atau Bidan: Segera telepon dokter kandungan atau bidan Anda. Berikan informasi yang jelas mengenai gejala yang Anda alami: perkiraan usia kehamilan, warna cairan, bau, dan perkiraan jumlahnya.
  3. Jangan Masukkan Apapun ke Dalam Vagina: Hindari menggunakan tampon, melakukan hubungan seksual, atau memasukkan apapun ke dalam vagina untuk mencegah infeksi.
  4. Ganti Pembalut Secukupnya: Gunakan pembalut bersih (bukan tampon) untuk menyerap cairan. Ganti secara berkala dan perhatikan perubahannya.
  5. Siapkan Diri untuk ke Rumah Sakit: Dokter atau bidan Anda kemungkinan akan meminta Anda untuk segera datang ke rumah sakit atau klinik untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Pemeriksaan Medis Setelah Ketuban Merembes

Setibanya di fasilitas kesehatan, dokter atau bidan akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan kondisi Anda dan bayi, antara lain:

Potensi Risiko dan Komplikasi

Rembesan ketuban, terutama jika tidak segera ditangani, dapat meningkatkan risiko:

Oleh karena itu, jangan pernah mengabaikan tanda-tanda rembesan ketuban. Tindakan cepat dan tepat adalah kunci untuk memastikan kesehatan dan keselamatan Anda serta buah hati.

Pelajari Lebih Lanjut Tentang Ketuban Pecah Dini
🏠 Homepage