Cara Menghentikan Ketuban Rembes: Panduan Lengkap dan Tepat

Kehamilan adalah momen yang indah, namun juga penuh dengan berbagai perubahan dan pertanyaan. Salah satu kondisi yang mungkin membuat ibu hamil khawatir adalah rembesan ketuban. Ketuban yang rembes atau pecah bisa menjadi tanda dimulainya persalinan atau bahkan komplikasi. Memahami apa itu ketuban rembes, penyebabnya, dan yang terpenting, cara menghentikan ketuban rembes (atau lebih tepatnya, cara menanganinya) adalah kunci untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi.

Ilustrasi ilustrasi ibu hamil dan tetesan cairan.

Apa Itu Ketuban Rembes?

Air ketuban adalah cairan yang mengelilingi bayi di dalam rahim selama kehamilan. Cairan ini berfungsi untuk melindungi bayi dari benturan, menjaga suhu, serta membantu perkembangan paru-paru dan sistem pencernaan bayi. Ketuban yang rembes terjadi ketika selaput ketuban pecah atau robek sebagian, menyebabkan keluarnya cairan secara perlahan atau terus-menerus.

Berbeda dengan ketuban pecah total yang ditandai dengan keluarnya cairan dalam jumlah banyak secara tiba-tiba, ketuban rembes seringkali lebih halus dan mudah disalahartikan. Cairan yang keluar bisa sedikit, bening, atau berwarna keputihan, dan kadang disertai lendir. Sensasi yang dirasakan bisa seperti buang air kecil yang tidak bisa ditahan, atau terasa basah di celana dalam.

Penyebab Ketuban Rembes

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko ketuban rembes, antara lain:

Bisakah Ketuban Rembes Dihentikan?

Penting untuk dipahami bahwa ketuban rembes secara medis tidak bisa "dihentikan" dalam artian dikembalikan seperti semula ke dalam rahim. Pecahnya selaput ketuban adalah proses yang terjadi karena berbagai faktor. Jika selaput ketuban sudah robek, cairan akan terus keluar.

Tujuan utama ketika mengalami ketuban rembes bukanlah untuk menghentikannya, melainkan untuk mengetahui penyebabnya dan mengambil tindakan medis yang tepat untuk menjaga keselamatan ibu dan bayi. Jika ketuban rembes terjadi sebelum waktunya (sebelum usia kehamilan 37 minggu), dokter akan berusaha menunda persalinan sebisa mungkin untuk memberikan waktu bagi perkembangan paru-paru bayi dan mengurangi risiko komplikasi persalinan prematur.

Langkah-langkah yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Ketuban Rembes

Jika Anda merasakan adanya rembesan cairan dari vagina yang tidak biasa, segera lakukan langkah-langkah berikut:

  1. Jangan Panik: Cobalah untuk tetap tenang. Kepanikan dapat memengaruhi kondisi Anda.
  2. Perhatikan Karakteristik Cairan: Amati warna, jumlah, dan baunya. Apakah bening, kehijauan, kecoklatan, berbau, atau tidak berbau?
  3. Ganti Pakaian Dalam: Gunakan pantyliner atau pembalut bersih untuk menampung cairan. Hindari penggunaan tampon karena dapat meningkatkan risiko infeksi.
  4. Segera Hubungi Dokter atau Bidan: Ini adalah langkah paling krusial. Beri tahu tenaga medis mengenai gejala yang Anda alami, termasuk perkiraan usia kehamilan.
  5. Jangan Beraktivitas Berat: Hindari berhubungan seksual, mandi berendam, atau aktivitas lain yang berpotensi memasukkan kuman ke dalam rahim.
  6. Menuju Fasilitas Kesehatan: Dokter atau bidan akan melakukan pemeriksaan, termasuk tes untuk memastikan apakah cairan tersebut benar air ketuban atau bukan.

Pemeriksaan dan Penanganan Medis

Setibanya di fasilitas kesehatan, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan:

Jika dipastikan ketuban rembes, penanganan akan bergantung pada usia kehamilan:

Pencegahan Ketuban Rembes

Meskipun tidak semua kasus ketuban rembes dapat dicegah, beberapa langkah dapat membantu mengurangi risikonya:

Ingatlah, ketika Anda mengalami ketuban rembes, yang terpenting adalah segera mencari pertolongan medis. Tenaga profesional kesehatan adalah sumber informasi terbaik untuk kondisi kehamilan Anda.

Cari Tahu Lebih Lanjut di Halodoc
🏠 Homepage