Ilustrasi: Aliran air liur yang berlebihan.
Rasa banyak air liur di tenggorokan, yang sering kali disertai dengan sensasi mengganjal atau keinginan untuk menelan berulang kali, bisa menjadi pengalaman yang mengganggu dan membuat tidak nyaman. Kondisi ini, dalam istilah medis dikenal sebagai hipersalivasi atau ptialisme, bukan sekadar rasa tidak enak, tetapi bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan mendasar yang perlu perhatian. Banyaknya produksi air liur ini bisa terjadi saat Anda tidur maupun saat terjaga, dan dampaknya bisa signifikan pada kualitas hidup sehari-hari.
Produksi air liur adalah proses alami tubuh yang penting untuk berbagai fungsi, termasuk membasahi makanan, membantu pencernaan, dan menjaga kesehatan mulut. Namun, ketika produksinya berlebihan, ada beberapa faktor yang patut diwaspadai:
Salah satu penyebab paling umum dari sensasi banyak air liur di tenggorokan adalah penyakit refluks gastroesofageal (GERD). Ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan, tubuh bereaksi dengan meningkatkan produksi air liur untuk menetralkan asam tersebut. Air liur yang berlebih ini kemudian bisa terasa mengumpul di tenggorokan, terutama saat berbaring atau setelah makan.
Infeksi pada area mulut, tenggorokan, atau amandel (seperti radang tenggorokan, tonsilitis, atau infeksi gigi) dapat memicu produksi air liur yang lebih banyak. Tubuh menghasilkan air liur ekstra sebagai respons terhadap peradangan dan untuk membantu membersihkan iritan atau bakteri.
Beberapa jenis obat, terutama yang digunakan untuk mengobati gangguan mental, alergi, atau penyakit Parkinson, dapat memiliki efek samping berupa peningkatan produksi air liur. Jika Anda baru memulai pengobatan baru dan merasakan gejala ini, konsultasikan dengan dokter.
Mengunyah permen karet atau mengonsumsi makanan tertentu yang merangsang produksi air liur secara berlebihan dapat menyebabkan sensasi ini. Merokok juga dapat mengiritasi saluran pernapasan dan memicu peningkatan produksi air liur.
Dalam beberapa kasus yang lebih jarang, kondisi neurologis yang memengaruhi kontrol otot wajah dan tenggorokan, seperti stroke, penyakit Parkinson, atau cerebral palsy, dapat menyebabkan kesulitan menelan dan penumpukan air liur.
Bagi sebagian wanita, perubahan hormonal selama kehamilan, terutama pada trimester pertama, dapat menyebabkan mual dan muntah, yang seringkali disertai dengan peningkatan produksi air liur.
Menangani kondisi banyak air liur di tenggorokan bergantung pada penyebabnya. Langkah pertama yang paling penting adalah mengidentifikasi akar masalahnya. Jika gejala ini terasa mengganggu atau tidak kunjung hilang, segera konsultasikan dengan profesional medis. Berikut adalah beberapa langkah umum yang bisa membantu:
Meskipun rasa banyak air liur di tenggorokan bisa membuat frustrasi, penting untuk diingat bahwa ini seringkali merupakan respons tubuh terhadap suatu kondisi. Dengan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai, Anda dapat mengelola gejala ini dan kembali menikmati kenyamanan sehari-hari.
Jangan abaikan ketidaknyamanan yang Anda rasakan. Cari tahu penyebabnya dan dapatkan solusi yang tepat.