Kitab Amsal merupakan gudang kebijaksanaan yang tak ternilai, menawarkan panduan praktis untuk menjalani kehidupan yang benar dan bermakna. Salah satu ayat yang seringkali menjadi pengingat penting adalah Amsal 22:24. Ayat ini berbunyi:
Secara lugas, nasihat ini memperingatkan kita untuk menjauhi individu yang memiliki temperamen buruk dan mudah tersulut emosi. Namun, di balik kesederhanaannya, tersimpan makna mendalam tentang pentingnya memilih lingkungan sosial yang sehat dan konstruktif bagi pertumbuhan pribadi dan spiritual kita.
Pergaulan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap karakter dan arah hidup seseorang. Seperti kata pepatah, "Jika kamu berteman dengan orang berbau durian, lama-lama kamu ikut berbau durian." Demikian pula, bergaul dengan orang yang cenderung negatif, mudah marah, dan emosional dapat membawa dampak buruk.
Orang yang pemarah seringkali sulit diajak berkomunikasi dengan baik. Mereka cenderung bereaksi berlebihan terhadap situasi, menganggap setiap hal sebagai serangan pribadi, dan melampiaskan kekesalan mereka kepada orang di sekitarnya. Keberadaan mereka bisa menciptakan suasana yang penuh ketegangan, kecemasan, dan ketakutan. Jika kita terus-menerus berada di lingkungan seperti ini, kita berisiko menjadi terbiasa dengan dinamika tersebut, atau bahkan ikut terbawa arus emosi negatif mereka.
Selain itu, orang yang cepat naik pitam seringkali tidak mampu mengendalikan amarahnya. Tindakan impulsif yang didorong oleh emosi negatif dapat merusak hubungan, menciptakan perselisihan, dan bahkan menimbulkan kerugian fisik maupun materiel. Kesabaran dan ketenangan seringkali hilang di sekitar mereka. Kita mungkin merasa terjebak dalam lingkaran pertengkaran atau situasi yang tidak menyenangkan tanpa alasan yang jelas.
Amsal 22:24 bukan sekadar larangan untuk tidak berteman, tetapi sebuah anjuran bijak untuk melindungi diri dari pengaruh yang dapat menghambat perkembangan positif. Lingkungan yang sehat seharusnya mendorong kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih sabar, lebih bijaksana, dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Sebaliknya, pergaulan dengan orang yang temperamental dapat:
Nasihat di Amsal 22:24 tidak berarti kita harus menjadi pribadi yang anti-sosial atau menghindari setiap orang yang pernah marah. Semua orang bisa saja kehilangan kesabaran sesekali. Kuncinya terletak pada "orang yang pemarah" dan "cepat naik pitam," yang menunjukkan pola perilaku yang konsisten.
Sebaliknya, kita diajak untuk secara proaktif mencari dan membina hubungan dengan orang-orang yang memiliki karakter positif: sabar, rendah hati, bijaksana, suka mengampuni, dan memiliki kasih. Orang-orang seperti ini dapat menjadi sumber dukungan, inspirasi, dan dorongan untuk terus bertumbuh. Mereka akan mengingatkan kita pada kebenaran, menantang kita untuk berpikir lebih baik, dan membantu kita melihat perspektif yang lebih luas.
Memilih teman adalah salah satu keputusan terpenting dalam hidup. Dengan mengikuti hikmat dari Amsal 22:24, kita dapat melindungi diri dari pengaruh negatif dan membangun fondasi yang kuat untuk kehidupan yang lebih tenang, lebih bahagia, dan lebih bermakna, sesuai dengan kehendak Sang Pencipta.