Amonium oxalat adalah senyawa kimia anorganik dengan rumus (NH₄)₂C₂O₄. Senyawa ini merupakan garam dari amonium dan asam oksalat. Dikenal karena sifatnya yang unik, amonium oxalat memiliki berbagai aplikasi, mulai dari industri hingga laboratorium. Memahami karakteristiknya sangat penting untuk pemanfaatan yang efektif dan penanganan yang aman.
Amonium oxalat biasanya hadir dalam bentuk kristal putih yang mudah larut dalam air. Sifat kelarutannya ini menjadikannya reagen yang berguna dalam berbagai proses kimia. Senyawa ini bersifat sedikit higroskopis, yang berarti dapat menyerap kelembapan dari udara.
Secara kimia, amonium oxalat dapat terurai ketika dipanaskan, melepaskan amonia, nitrogen, dan karbon dioksida. Reaksi ini menunjukkan stabilitasnya yang terbatas pada suhu tinggi. pH larutan amonium oxalat cenderung asam karena adanya ion amonium yang terhidrolisis.
Beberapa sifat utama amonium oxalat meliputi:
Amonium oxalat memiliki spektrum aplikasi yang luas berkat sifat kimianya. Salah satu kegunaan paling signifikan adalah sebagai pereaksi dalam kimia analitik. Senyawa ini sering digunakan untuk mengendapkan ion logam tertentu, terutama kalsium, dalam bentuk kalsium oksalat yang tidak larut. Proses ini krusial dalam penentuan kadar kalsium dalam berbagai sampel, termasuk sampel biologis dan lingkungan.
Dalam industri tekstil, amonium oxalat digunakan sebagai agen pembersih dan agen pengoksidasi. Sifatnya yang mampu menghilangkan noda dan karat menjadikannya komponen yang berharga dalam formulasi produk pembersih. Selain itu, senyawa ini juga berperan dalam proses pencetakan dan pewarnaan tekstil.
Di bidang pertanian, amonium oxalat dapat digunakan sebagai komponen dalam beberapa jenis pupuk, meskipun penggunaannya tidak seluas garam amonium lainnya. Ia juga menemukan aplikasi dalam sintesis senyawa organik lainnya.
Selain itu, amonium oxalat digunakan sebagai pembersih interior otomotif untuk menghilangkan residu aspal dan polutan lainnya dari permukaan. Penggunaannya yang efektif dalam melarutkan kotoran mempermudah pembersihan bodi kendaraan.
Meskipun bermanfaat, amonium oxalat perlu ditangani dengan hati-hati karena sifatnya yang beracun. Kontak dengan kulit dan mata dapat menyebabkan iritasi. Menghirup debunya juga berbahaya dan dapat mengiritasi saluran pernapasan.
Konsumsi amonium oxalat dapat menyebabkan keracunan sistemik. Ion oksalat dapat bereaksi dengan kalsium dalam tubuh, membentuk kalsium oksalat yang dapat mengendap di ginjal, menyebabkan kerusakan ginjal. Gejala keracunan dapat meliputi mual, muntah, sakit perut, dan dalam kasus yang parah, gagal ginjal.
Saat bekerja dengan amonium oxalat, penting untuk mengenakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai, termasuk sarung tangan, kacamata pelindung, dan masker jika ada potensi paparan debu. Bekerjalah di area yang berventilasi baik atau gunakan sungkup asam.
Penyimpanan amonium oxalat harus dilakukan di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik, terpisah dari bahan yang tidak kompatibel seperti asam kuat dan agen pengoksidasi kuat. Pastikan wadah tertutup rapat untuk mencegah penyerapan kelembapan.
Dalam kasus tumpahan, bersihkan segera menggunakan prosedur yang aman dan hindari pembentukan debu. Buang limbah sesuai dengan peraturan lingkungan yang berlaku.
Meskipun tidak dikategorikan sebagai polutan lingkungan utama, pelepasan amonium oxalat dalam jumlah besar ke lingkungan dapat menimbulkan dampak. Kandungan oksalat dapat mempengaruhi keseimbangan kimiawi badan air, sementara ion amonium dapat berkontribusi pada eutrofikasi. Oleh karena itu, pengelolaan limbah yang bertanggung jawab sangat penting untuk meminimalkan jejak ekologisnya.