Bring Me The Horizon (BMTH) adalah sebuah nama yang identik dengan inovasi dan evolusi dalam lanskap musik rock dan metal modern. Sejak kemunculan mereka, band asal Inggris ini telah secara konsisten mendorong batas-batas genre, menolak untuk terpaku pada satu suara. Di antara diskografi mereka yang kaya, album AMO, yang dirilis, menjadi titik balik yang signifikan, menandai pergeseran artistik yang berani dan memicu perdebatan di kalangan penggemar setia mereka. Judulnya sendiri, sebuah palindrom yang merupakan kata dalam bahasa Portugis yang berarti 'cinta', sudah mengisyaratkan kedalaman dan kompleksitas yang akan dihadirkan dalam album ini.
Dengan AMO, Bring Me The Horizon tampaknya merangkul spektrum suara yang jauh lebih luas dari sebelumnya. Mereka meninggalkan jejak metalcore yang lebih kasar dari album-album awal mereka dan merangkul pengaruh elektronik, pop, dan bahkan R&B. Produksi pada album ini terasa lebih halus, lebih dipoles, dan sangat eksperimental. Penggunaan synthesizer yang melimpah, beat elektronik yang catchy, dan melodi vokal yang lebih pop-oriented menjadi ciri khas yang menonjol. Ini bukanlah perubahan yang terjadi secara tiba-tiba, melainkan evolusi yang telah terlihat sejak album "That's the Spirit" dan semakin matang di "amo".
Lagu-lagu seperti "MANTRA" menampilkan kolaborasi yang tak terduga dengan penyanyi rock legendaris Dani Filth dari Cradle of Filth, namun tetap mempertahankan hook yang kuat dan ritme yang lebih cenderung ke arah pop-rock. "wonderful life", dengan nuansa rock alternatif yang gelap dan lirik yang provokatif, menunjukkan bahwa mereka belum sepenuhnya meninggalkan akar rock mereka, tetapi membawanya ke arah yang lebih baru. Sementara itu, "nihilist blues" menghadirkan nuansa industrial yang gelap dan atmosferik, berkolaborasi dengan GRIMES, yang semakin memperkuat eksperimentasi elektronik mereka.
Di luar perubahan soniknya, AMO juga menonjol karena kedalaman liriknya. Album ini mengeksplorasi tema-tema yang lebih pribadi dan introspektif, termasuk cinta, kerentanan, kecemasan, dan identitas. Oliver Sykes, sang vokalis utama, banyak merefleksikan hubungannya, baik yang romantis maupun yang bersifat filosofis, dalam penulisan lagu. Hal ini memberikan dimensi emosional yang lebih kaya pada setiap trek, membuat pendengar lebih terhubung secara personal.
Lagu seperti "medicine", yang dirilis sebagai salah satu single utama, secara mengejutkan menawarkan melodi yang ceria dan lirik yang berbicara tentang mencari kesembuhan dan penerimaan diri di tengah kesulitan. Ini adalah cerminan dari keberanian BMTH untuk menyajikan sisi mereka yang lebih rentan, sesuatu yang mungkin tidak mereka tunjukkan di era awal mereka. "sugar honey ice & tea", meskipun memiliki judul yang berkesan ceria, sebenarnya membahas kompleksitas hubungan dan godaan yang datang bersamanya, disampaikan dengan energi rock yang tetap kuat namun dengan sentuhan produksi yang modern.
Rilis AMO tidak luput dari perdebatan. Beberapa penggemar lama merasa terkejut atau bahkan kecewa dengan pergeseran genre ini, merindukan suara metalcore yang lebih agresif. Namun, banyak pula yang memuji keberanian dan kemauan band untuk berevolusi. AMO berhasil memenangkan hati pendengar baru dan membuktikan bahwa Bring Me The Horizon adalah band yang selalu ingin menantang diri sendiri dan audiens mereka.
Album ini menunjukkan kematangan artistik yang luar biasa. BMTH membuktikan bahwa mereka tidak takut untuk mengambil risiko dan bahwa evolusi adalah kunci untuk tetap relevan dan menarik dalam industri musik yang terus berubah. AMO bukan hanya sebuah album, melainkan sebuah pernyataan tentang identitas, cinta, dan keberanian untuk berubah. Warisannya adalah bukti dari kemampuan band ini untuk terus berinovasi dan memukau pendengar mereka, menjadikan Bring Me The Horizon salah satu kekuatan paling dinamis dalam musik kontemporer.