💧

Simbolik Air Ketuban

Akibat Air Ketuban Kurang: Waspada Risiko bagi Ibu dan Bayi

Kehamilan adalah momen yang penuh harapan dan kebahagiaan. Namun, di balik keindahan itu, ada berbagai faktor kesehatan yang perlu diperhatikan demi keselamatan ibu dan janin. Salah satu kondisi yang patut diwaspadai adalah kekurangan air ketuban, atau dalam istilah medis dikenal sebagai oligohidramnion. Air ketuban memiliki peran krusial dalam perkembangan janin dan kelancaran proses persalinan. Ketika jumlahnya tidak mencukupi, berbagai risiko dan komplikasi dapat muncul.

Apa itu Air Ketuban dan Fungsinya?

Air ketuban adalah cairan yang mengelilingi janin di dalam rahim sepanjang masa kehamilan. Cairan ini berasal dari berbagai sumber, termasuk plasenta dan, di kemudian hari, ginjal janin. Fungsi air ketuban sangatlah vital, antara lain:

Akibat Air Ketuban Kurang (Oligohidramnion)

Kekurangan air ketuban dapat terdeteksi melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG). Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari masalah pada plasenta, kebocoran selaput ketuban, masalah ginjal pada janin, hingga kehamilan yang telah melewati tanggal perkiraan lahir (aterm/post-term pregnancy). Dampak dari oligohidramnion bisa sangat serius, baik bagi ibu maupun janin.

Risiko pada Janin

Ketika jumlah air ketuban sangat sedikit, janin kehilangan ruang untuk bergerak dengan bebas. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah perkembangan, antara lain:

Risiko pada Ibu

Selain risiko pada janin, ibu hamil juga dapat mengalami dampak negatif akibat kekurangan air ketuban:

Penanganan dan Pencegahan

Penanganan oligohidramnion sangat bergantung pada penyebabnya dan usia kehamilan. Jika kondisi ini terdeteksi pada trimester akhir, dokter mungkin akan merekomendasikan induksi persalinan untuk menghindari risiko lebih lanjut. Dalam beberapa kasus, dapat dilakukan amnioinfus, yaitu prosedur memasukkan cairan steril ke dalam rahim melalui kateter untuk menambah volume air ketuban, meskipun efektivitasnya terbatas dan seringkali hanya bersifat sementara.

Penting bagi ibu hamil untuk secara rutin memeriksakan kehamilannya ke dokter atau bidan. Deteksi dini kekurangan air ketuban melalui USG dapat memberikan kesempatan untuk penanganan yang tepat dan pemantauan ketat. Selain itu, menjaga kesehatan secara umum, minum air yang cukup, dan mengikuti saran medis sangat penting selama kehamilan. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesehatan kehamilan Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional.

🏠 Homepage