Kehamilan adalah momen yang penuh sukacita, namun seringkali datang dengan berbagai perubahan fisik yang tak terduga. Salah satu keluhan yang cukup umum dialami oleh ibu hamil, terutama di trimester pertama, adalah rasa pahit atau tidak enak di mulut, termasuk air liur yang terasa pahit. Fenomena ini bisa sangat mengganggu dan memengaruhi nafsu makan.
Rasa pahit pada air liur saat hamil muda umumnya berkaitan erat dengan perubahan hormonal yang terjadi dalam tubuh wanita hamil. Berikut adalah beberapa penyebab utamanya:
Peningkatan drastis hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan memengaruhi berbagai fungsi tubuh, termasuk indra perasa. Hormon-hormon ini dapat mengubah sensitivitas lidah Anda terhadap rasa tertentu. Apa yang sebelumnya terasa normal, kini bisa berubah menjadi pahit, asam, atau bahkan logam.
Kehamilan dapat melemahkan sfingter esofagus bagian bawah, yaitu katup otot yang memisahkan kerongkongan dari lambung. Hal ini membuat asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan dan mulut, menyebabkan rasa pahit, mulas, dan sensasi terbakar di dada (heartburn). Peningkatan hormon progesteron juga berperan dalam merelaksasi otot-otot ini.
Mual dan muntah yang sering terjadi di awal kehamilan dapat menyebabkan dehidrasi. Kurangnya cairan dalam tubuh dapat membuat air liur menjadi lebih pekat dan mengubah rasanya, termasuk menjadi pahit.
Perubahan hormonal juga dapat memengaruhi keseimbangan bakteri di dalam mulut. Perubahan ini berpotensi menyebabkan bau mulut dan rasa yang tidak sedap, termasuk rasa pahit.
Meskipun tidak secara langsung, stres dan kecemasan yang dialami ibu hamil dapat memicu pelepasan hormon stres yang terkadang juga dapat memengaruhi rasa di mulut.
Rasa pahit pada air liur bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa dampaknya meliputi:
Meskipun menjengkelkan, ada beberapa cara yang bisa dicoba untuk meredakan atau mengatasi rasa pahit pada air liur:
Sikat gigi minimal dua kali sehari dan gunakan benang gigi secara teratur. Anda juga bisa berkumur dengan obat kumur bebas alkohol untuk membantu membersihkan mulut.
Pastikan Anda terhidrasi dengan baik sepanjang hari. Minum air putih secara berkala dapat membantu menetralkan rasa di mulut dan mencegah dehidrasi.
Identifikasi makanan atau minuman yang memperparah rasa pahit. Umumnya, makanan pedas, berlemak, asam, atau terlalu manis perlu dibatasi.
Buah-buahan seperti lemon atau jeruk dapat memberikan sensasi segar dan membantu menetralkan rasa pahit. Mengunyah permen karet bebas gula (jika diizinkan oleh dokter) juga dapat merangsang produksi air liur.
Alih-alih makan besar, cobalah makan dalam porsi yang lebih kecil namun lebih sering. Ini dapat membantu mencegah naiknya asam lambung.
Berikan jeda waktu setidaknya 2-3 jam antara makan terakhir dan waktu tidur untuk mengurangi risiko GERD.
Mengganjal kepala dengan bantal tambahan saat tidur dapat membantu mengurangi refluks asam lambung.
Jika rasa pahit sangat mengganggu, terus menerus, atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan. Mereka dapat memberikan saran medis yang tepat, termasuk kemungkinan resep obat jika diperlukan, yang aman untuk kehamilan.
Dalam kebanyakan kasus, air liur pahit saat hamil muda adalah kondisi sementara yang akan membaik seiring perkembangan kehamilan, terutama setelah trimester pertama. Namun, Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan profesional medis jika mengalami:
Memahami penyebab dan cara mengatasi air liur pahit saat hamil muda dapat membantu ibu hamil menjalani masa kehamilan dengan lebih nyaman. Ingatlah untuk selalu mendengarkan tubuh Anda dan berkonsultasi dengan tenaga medis jika ada kekhawatiran.