Air liur, atau saliva, adalah cairan bening yang diproduksi oleh kelenjar ludah di dalam mulut. Umumnya, air liur berwarna bening atau sedikit keputihan. Namun, terkadang Anda mungkin menyadari bahwa air liur berubah warna menjadi hijau. Fenomena ini bisa menimbulkan kekhawatiran, tetapi penting untuk memahami penyebabnya agar dapat menentukan langkah yang tepat.
Perubahan warna air liur menjadi hijau biasanya disebabkan oleh adanya kombinasi zat atau kondisi tertentu di dalam mulut. Beberapa penyebab paling umum meliputi:
Salah satu penyebab paling umum dari air liur hijau adalah infeksi bakteri atau virus. Ketika terjadi peradangan di area mulut atau tenggorokan, sel-sel kekebalan tubuh, seperti neutrofil, dilepaskan untuk melawan infeksi. Neutrofil ini mengandung enzim yang disebut myeloperoxidase, yang dapat mengubah warna cairan tubuh menjadi kehijauan atau kekuningan. Infeksi yang mungkin terkait termasuk radang tenggorokan (faringitis), radang amandel (tonsilitis), atau infeksi sinus yang mengalir ke belakang tenggorokan.
Infeksi pada saluran pernapasan atas seperti flu, pilek, atau bronkitis juga dapat memicu produksi lendir yang lebih banyak. Lendir ini, yang merupakan gabungan dari dahak dan air liur, bisa berwarna kuning kehijauan karena adanya sel-sel mati dan sel darah putih yang melawan infeksi. Lendir ini kemudian dapat bercampur dengan air liur Anda, memberikan kesan air liur yang berwarna hijau.
Kondisi seperti penyakit gusi (gingivitis atau periodontitis) dapat menyebabkan peradangan dan infeksi pada jaringan gusi. Luka dan peradangan ini bisa mengeluarkan cairan yang bercampur dengan air liur, menyebabkan perubahan warna. Dalam kasus yang parah, bisa jadi ada nanah yang terbentuk, yang cenderung berwarna hijau atau kekuningan.
Meskipun lebih jarang, konsumsi makanan atau minuman yang sangat berpigmen, terutama yang memiliki pewarna hijau kuat, bisa saja memengaruhi warna sementara air liur. Namun, efek ini biasanya bersifat sementara dan akan hilang seiring waktu.
Beberapa jenis obat, terutama antibiotik tertentu yang mengandung zat berbasis tembaga atau zat besi, terkadang dapat menyebabkan perubahan warna pada cairan tubuh, termasuk air liur. Namun, ini bukanlah efek samping yang umum.
Air liur hijau sesekali mungkin bukan pertanda serius, terutama jika disertai gejala ringan yang membaik dengan sendirinya. Namun, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter atau dokter gigi jika mengalami kondisi berikut:
Dokter atau dokter gigi Anda akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan akar penyebab perubahan warna air liur Anda. Diagnosis dapat melibatkan pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, dan mungkin tes tambahan seperti kultur bakteri jika diperlukan. Penanganan akan disesuaikan dengan penyebabnya, misalnya pemberian antibiotik untuk infeksi bakteri, perawatan gigi untuk masalah gusi, atau penyesuaian obat jika obat menjadi pemicunya.
Memperhatikan perubahan pada tubuh Anda adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan. Jika Anda menemukan air liur hijau dan merasa khawatir, jangan ragu untuk mencari nasihat medis profesional agar kondisi Anda dapat ditangani dengan tepat dan cepat.