Air Ketuban Sedikit pada Trimester Ketiga: Kenali Penyebab dan Dampaknya

Kehamilan Sehat Air Ketuban Cukup

Ilustrasi: Keseimbangan cairan dalam kehamilan

Trimester ketiga kehamilan merupakan periode krusial di mana janin terus berkembang pesat dan mempersiapkan diri untuk kelahiran. Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan selama periode ini adalah jumlah air ketuban. Air ketuban, cairan yang mengelilingi janin di dalam rahim, berperan vital dalam melindungi, menutrisi, dan mendukung perkembangan janin. Namun, terkadang ibu hamil mengalami kondisi air ketuban yang sedikit, yang dikenal sebagai oligohidramnion, terutama pada trimester ketiga. Kondisi ini dapat menimbulkan kekhawatiran dan memerlukan perhatian medis.

Apa Itu Air Ketuban dan Fungsinya?

Air ketuban adalah cairan bening hingga kekuningan yang mengisi kantung ketuban di dalam rahim. Cairan ini diproduksi oleh membran ketuban dan plasenta, serta dari urin janin setelah minggu ke-20 kehamilan. Fungsi utama air ketuban meliputi:

Penyebab Air Ketuban Sedikit pada Trimester Ketiga

Ketika jumlah air ketuban berada di bawah batas normal, kondisi ini disebut oligohidramnion. Pada trimester ketiga, beberapa faktor dapat menyebabkan terjadinya oligohidramnion:

Dampak Air Ketuban Sedikit bagi Janin

Oligohidramnion pada trimester ketiga bisa menimbulkan beberapa risiko bagi janin, antara lain:

Diagnosis dan Penanganan

Diagnosis oligohidramnion biasanya dilakukan melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG) oleh dokter kandungan. Dokter akan mengukur kedalaman kantung cairan ketuban di beberapa titik (disebut Amniotic Fluid Index/AFI) atau mengukur kedalaman kantung cairan ketuban tunggal yang paling dalam (Single Deepest Pocket/SDP).

Penanganan akan sangat bergantung pada penyebab, tingkat keparahan oligohidramnion, dan usia kehamilan. Beberapa langkah penanganan yang mungkin dilakukan meliputi:

Informasi dalam artikel ini bersifat edukatif dan tidak menggantikan konsultasi medis profesional. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang jumlah air ketuban Anda, segera konsultasikan dengan dokter kandungan Anda.

🏠 Homepage