Simbol medis yang melambangkan masalah kesehatan.
Mengalami perubahan pada pola buang air kecil, terutama ketika jumlah urine yang dikeluarkan terasa sedikit, bisa menjadi perhatian tersendiri. Kondisi air kencing sedikit, yang dalam istilah medis disebut oliguria, bukanlah kondisi yang bisa diabaikan. Ini bisa menjadi indikasi adanya masalah pada sistem perkemihan atau kondisi kesehatan lainnya yang memerlukan perhatian medis.
Oliguria adalah kondisi medis di mana seseorang memproduksi urine dalam jumlah yang sangat sedikit. Secara umum, jumlah normal urine yang dikeluarkan oleh orang dewasa dalam kurun waktu 24 jam berkisar antara 800 hingga 2.000 mililiter (sekitar 1-2 liter). Ketika produksi urine menurun drastis hingga kurang dari 400-500 mililiter per hari, kondisi ini dapat dikategorikan sebagai oliguria. Perlu dibedakan dengan anuria, yaitu kondisi tidak adanya produksi urine sama sekali.
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami oliguria. Memahami penyebabnya adalah langkah awal untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Beberapa penyebab umum meliputi:
Ini adalah penyebab paling umum dan seringkali paling mudah diatasi. Ketika tubuh kehilangan cairan lebih banyak daripada yang diserap, sistem tubuh akan berusaha menghemat cairan. Salah satu caranya adalah dengan mengurangi produksi urine. Dehidrasi bisa disebabkan oleh kurang minum, muntah, diare, keringat berlebih akibat aktivitas fisik berat atau cuaca panas, serta demam.
Ginjal memiliki peran vital dalam menyaring darah dan memproduksi urine. Gangguan pada fungsi ginjal, seperti penyakit ginjal akut atau kronis, dapat menghambat kemampuan ginjal untuk memproduksi urine. Kerusakan pada nefron (unit fungsional ginjal) atau penyumbatan pada saluran kemih akibat batu ginjal atau infeksi dapat menyebabkan oliguria.
Infeksi pada saluran kemih, termasuk kandung kemih dan uretra, bisa menimbulkan peradangan yang mengganggu proses normal buang air kecil. Meskipun ISK seringkali disertai rasa nyeri saat buang air kecil, pada beberapa kasus, dapat juga menyebabkan penurunan volume urine.
Beberapa jenis obat-obatan, seperti diuretik (obat pelancar buang air kecil) yang dikonsumsi dalam dosis berlebih, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), atau obat-obatan tertentu yang memengaruhi fungsi ginjal, dapat menyebabkan penurunan produksi urine sebagai efek samping.
Pada kondisi gagal jantung, jantung tidak dapat memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan cairan di berbagai organ, termasuk ginjal, yang pada akhirnya mengganggu fungsinya dan mengurangi produksi urine.
Syok adalah kondisi darurat medis yang mengancam jiwa di mana aliran darah ke organ vital tidak mencukupi. Berbagai jenis syok, seperti syok hipovolemik (akibat kehilangan darah atau cairan), syok septik (akibat infeksi parah), atau syok kardiogenik (akibat masalah jantung), dapat menyebabkan penurunan signifikan pada aliran darah ke ginjal, yang berujung pada oliguria.
Pada pria, pembesaran kelenjar prostat dapat menekan uretra, menghambat aliran urine keluar dari kandung kemih. Meskipun ini lebih sering menyebabkan kesulitan memulai buang air kecil atau aliran urine yang lemah, dalam kasus yang parah, bisa juga berkontribusi pada penurunan volume urine yang dikeluarkan.
Meskipun dehidrasi ringan bisa menjadi penyebab sementara, Anda perlu segera mencari pertolongan medis jika mengalami kondisi berikut:
Penanganan oliguria sangat bergantung pada penyebabnya. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan, dan mungkin melakukan tes darah, tes urine, atau pencitraan (seperti USG) untuk menentukan akar masalahnya. Pengobatan bisa meliputi:
Untuk mencegah terjadinya oliguria akibat dehidrasi, pastikan Anda minum cukup air sepanjang hari, terutama saat beraktivitas fisik atau cuaca panas. Perhatikan sinyal tubuh dan jangan tunda untuk minum ketika merasa haus.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami kekhawatiran mengenai pola buang air kecil Anda.
Cari Bantuan Medis Sekarang