Air Kencing Keruh dan Kuning: Kenali Penyebab & Solusinya

Perubahan warna dan kejernihan air kencing seringkali menjadi indikator penting tentang kondisi kesehatan tubuh. Salah satu perubahan yang cukup umum diperhatikan adalah ketika air kencing tampak keruh dan berwarna kuning pekat. Kondisi ini bisa memicu kekhawatiran, namun penting untuk memahami bahwa tidak semua perubahan ini menandakan penyakit serius. Artikel ini akan membahas berbagai kemungkinan penyebab air kencing keruh dan kuning, serta kapan Anda perlu waspada dan mencari pertolongan medis.

Penyebab Umum Air Kencing Keruh dan Kuning

Secara umum, air kencing yang sehat memiliki warna kuning pucat hingga kuning terang dan kejernihan yang baik. Perubahan warna menjadi lebih gelap atau keruh bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari yang paling sederhana hingga yang memerlukan perhatian medis.

1. Dehidrasi (Kurang Cairan)

Ini adalah penyebab paling umum dan paling mudah diatasi. Ketika tubuh kekurangan cairan, ginjal akan berusaha mempertahankan air sebanyak mungkin. Akibatnya, konsentrasi zat-zat dalam urine meningkat, termasuk urobilin (pigmen yang memberikan warna kuning pada urine). Hal ini membuat urine terlihat lebih pekat dan berwarna kuning gelap, bahkan terkadang kecoklatan. Jika air kencing Anda keruh dan kuning karena dehidrasi, biasanya akan kembali normal setelah Anda minum cukup air.

2. Asupan Makanan dan Suplemen

Beberapa jenis makanan dan vitamin dapat mempengaruhi warna urine Anda. Misalnya, konsumsi makanan yang kaya beta-karoten seperti wortel atau ubi jalar bisa membuat urine berwarna oranye terang. Sementara itu, vitamin B kompleks, terutama vitamin B2 (riboflavin), dikenal dapat memberikan warna kuning neon terang pada urine. Jika Anda baru saja mengonsumsi suplemen multivitamin, ini bisa menjadi penyebabnya.

3. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan salah satu penyebab umum air kencing keruh. Bakteri yang menginfeksi saluran kemih dapat menyebabkan munculnya sel darah putih, sel darah merah, dan bakteri dalam urine, yang membuatnya tampak keruh. Selain kekeruhan, ISK seringkali disertai gejala lain seperti nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil, sering buang air kecil, dan nyeri di perut bagian bawah. Warna urine pada ISK bisa bervariasi, namun terkadang disertai bau yang tidak sedap.

4. Infeksi Ginjal (Pielonefritis)

Infeksi ginjal adalah jenis ISK yang lebih serius dan perlu segera ditangani. Gejalanya mirip dengan ISK biasa namun lebih parah, meliputi demam tinggi, menggigil, nyeri di punggung bagian samping (area ginjal), mual, dan muntah. Air kencing pada infeksi ginjal bisa tampak keruh, berwarna gelap, atau bahkan mengandung darah.

5. Batu Ginjal

Pembentukan batu di ginjal atau saluran kemih bisa menyebabkan penyumbatan. Saat batu bergerak atau menyebabkan iritasi, hal ini dapat memicu peradangan dan pendarahan mikro yang membuat urine tampak keruh atau bahkan berdarah. Nyeri hebat di punggung atau samping, yang menjalar ke perut bagian bawah dan selangkangan, seringkali menjadi gejala utama batu ginjal. Air kencing yang keruh atau berwarna merah muda/coklat juga bisa menjadi tanda.

6. Penyakit Hati (Hepatitis, Sirosis)

Gangguan pada fungsi hati, seperti hepatitis atau sirosis, dapat mempengaruhi metabolisme bilirubin. Bilirubin adalah produk pemecahan sel darah merah. Jika hati tidak berfungsi optimal dalam memproses bilirubin, maka kadarnya dalam darah meningkat dan sebagian akan diekskresikan melalui urine. Hal ini dapat menyebabkan urine berwarna kuning pekat hingga coklat tua, menyerupai warna teh pekat. Penyakit hati seringkali disertai gejala lain seperti kulit dan mata menguning (jaundice), kelelahan ekstrem, dan nyeri di perut kanan atas.

7. Penyakit Menular Seksual (PMS)

Beberapa Infeksi Menular Seksual (PMS), seperti gonore atau klamidia, dapat menyebabkan peradangan pada saluran uretra (uretritis). Peradangan ini bisa menghasilkan nanah yang bercampur dengan urine, membuatnya tampak keruh. Gejala lain yang menyertai bisa berupa keluarnya cairan dari penis atau vagina, nyeri saat buang air kecil, dan rasa gatal.

8. Kondisi Medis Lainnya

Selain beberapa penyebab di atas, air kencing keruh dan kuning juga bisa menjadi indikasi dari kondisi medis lain seperti penyakit ginjal kronis, diabetes (terutama jika ginjal mulai terpengaruh), penyakit prostat (pada pria), atau reaksi terhadap obat-obatan tertentu.

Kapan Harus Waspada dan Pergi ke Dokter?

Meskipun banyak penyebab air kencing keruh dan kuning yang tidak berbahaya, ada beberapa tanda yang mengharuskan Anda segera berkonsultasi dengan dokter:

Diagnosis dan Penanganan

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan Anda. Untuk mendiagnosis penyebab pasti, pemeriksaan urine (urinalisis) biasanya akan dilakukan. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi keberadaan bakteri, sel darah putih, sel darah merah, kristal, atau zat lain dalam urine. Tergantung pada hasil urinalisis, dokter mungkin akan merekomendasikan tes lanjutan seperti kultur urine, tes darah, atau pencitraan (USG, CT scan).

Penanganan akan sangat bergantung pada penyebabnya.

Penting untuk tidak mendiagnosis diri sendiri dan selalu berkonsultasi dengan profesional medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

🏠 Homepage